Syawal ini -seperti
biasa- saya bersama keluarga diajak Sowan ke Kyai R. Kholil As'ad, pengasuh Pondok Pesantren Walisongo
Situbondo. Beberapa kali sowan di pondok ini, seingat saya, dua kali saya
mendapat suatu pengetahuan yang menurut saya menarik dan baru (yang satu lagi,
kapan-kapan saya tulis. Insyaallah). Ya, yang saya maksud “salam tempel” dari
Kyai adalah sebuah pengetahuan yang lebih berarti dari sekedar materi. Apalagi
disampaikan oleh seorang ‘Alim seperti beliau.
singkat
cerita, setelah melakukan sholat berjama’ah Dhuhur (bersama para tamu lain yang
cukup banyak) yang di-Imami langsung oleh Kyai, lalu dilanjutkan dengan
pengajian singkat. Sayangnya, saya lupa tidak membawa smartphone saya yang
nantinya bisa untuk merekam pengajian tersebut. Tapi untungnya, saya masih
membawa hp butut saya. Berikut adalah Beberapa poin dari pengajian tersebut yang
sempat saya tangkap dan saya tuliskan di hp butut saya (dalam bentuk sms).
1. Bulan puasa
telah dilewati. Bulan puasa yang penuh dengan berkah. Bulan puasa yang dengan
begitu banyak kelebihan dan nilai-nilai ibadahnya, terdapat juga malam seribu
bulan dengan berbagai keutamaannya ... dan lain-lain, dan sebagainya ( waktu itu, Kyai menjelaskan beberapa hal
terkait Bulan Ramadhan, terkait Nuzulul Qur’an, terkait pembagian 10 hari dalam
Ramadhan, dll. Meski tidak terlalu detail, namun cukup banyak yang disampaikan
oleh beliau. Saya tidak begitu ingat betul dan tidak terlalu cepat untuk
mencatatnya).
2. Setelah sebulan
berpuasa, maka orang tersebut akan melaksanakan hari raya. Hari dimana orang
tersebut kembali Suci/diampuni dosa-dosanya / “fitroh”. Fitroh adalah hal yang
bisa “merasakan” ke-esaan Allah SWT melalui hati. Seperti contoh, mata adalah “sesuatu”
yang dapat “merasakan” warna-warni dunia.
(maka, Fitroh adalah suatu hal yang sangat penting bagi seseorang untuk menuju
kepada Tuhannya).
3. (bersambung)
Situbondo, 2
Syawal 1437 H
(diketik dan
diedit di)
Yogyakarta,
16 Syawal 1437 H